Dalam program Prakerja, pembuatan jurnal reflektif merupakan salah satu aspek penting yang dapat membantu peserta dalam mengembangkan diri dan memaksimalkan manfaat dari pelatihan yang diterima. Dengan membuat jurnal reflektif, peserta dapat secara sistematis merefleksikan pengalaman, pembelajaran, dan perkembangan diri selama menjalani pelatihan.


Dalam program Prakerja, pembuatan jurnal reflektif merupakan salah satu aspek penting yang dapat membantu peserta dalam mengembangkan diri dan memaksimalkan manfaat dari pelatihan yang diterima. Dengan membuat jurnal reflektif, peserta dapat secara sistematis merefleksikan pengalaman, pembelajaran, dan perkembangan diri selama menjalani pelatihan.

Menulis jurnal reflektif dapat membantu peserta untuk lebih memahami diri mereka sendiri, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai. Dengan melakukan refleksi secara teratur, peserta dapat memperbaiki diri, menghadapi tantangan dengan lebih baik, dan memperkuat kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Selain itu, jurnal reflektif juga dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan ide-ide peserta. Dengan menuliskan segala hal yang dirasakan dan dipikirkan selama menjalani pelatihan, peserta dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan mental, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Adapun beberapa manfaat dari pembuatan jurnal reflektif dalam program Prakerja antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman diri dan menyadari potensi diri yang dimiliki.

2. Memperbaiki kemampuan berpikir kritis dan analitis.

3. Meningkatkan keterampilan komunikasi dan ekspresi diri.

4. Menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi untuk mencapai tujuan.

5. Mempercepat proses pembelajaran dan pengembangan diri.

Dengan demikian, pembuatan jurnal reflektif merupakan sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi peserta program Prakerja. Peserta diharapkan dapat meluangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman dan pembelajaran yang telah diterima, sehingga dapat lebih maksimal dalam mengembangkan diri dan meraih kesuksesan di masa depan.

Referensi:

1. Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

2. Dewey, J. (1933). How we think: A restatement of the relation of reflective thinking to the educative process. Boston, MA: D.C. Heath and Company.